Senin kemaren saya pergi ke Kabupaten Trenggalek untuk mencari data sebagai bahan penelitian di balai kami. Happy juga karena saya belum pernah kesana, jadi saya merasa tertantang untuk mengunjungi kota tersebut.
Trenggalek adalah kota yang kecil, dengan penduduk rata-rata lulusan smu. Daerahnya bergunung-gunung dan termasuk kota yang sepi. Sampai disana saya langsung ke Sekda dan diterima dengan baik oleh mas Indra dari PDE, beliau begitu antusias ketika saya mengutarakan maksud kedatangan saya. Saya langsung diberi rekomendasi 3 desa yang perlu saya kunjungi, saya pikir ini adalah awal yang bagus karena mas Indra bersedia membantu saya untuk mencari data, tetapi.......
Mas Indra meminta saya untuk ke Kesbang terlebih dahulu, dengan diantar oleh mas Indra saya menuju ke ruangan Kesbang. Disana saya bertemu dengan Mr.X, saya mengutarakan maksud kedatangan saya ke Mr.X, lama Mr.X terdiam kemudian dia mengatakan bahwa saya sebaiknya kembali besok karena yang biasa tanda tangan untuk izin survey sedang pergi ke Surabaya. Kemudian saya bertanya apakah bisa survey ke desa tanpa harus membawa surat dari sekda, karena ini adalah tugas dinas yang saya rasa surat tugas yang saya bawa dari balai sudah cukup bukti bahwa saya punya nip saya sama2 pegawai negeri dan ini juga bukan untuk kepentingan pribadi seperti yang biasa Mr.X tangani yaitu survei mengenai skripsi atau tesis dari sebuah unversitas dan lain sebagainya, dan saya meminta untuk mencoba kedesa tersebut untuk tidak memakai surat izin, karena dari survey2 yang sudah saya lakukan di Ponorogo dan Magetan tidak mengharuskan saya untuk memakai surat izin. Kayaknya istilah "kalau bisa diperlambat ngapain dipercepat" tepat buat kalangan pns, tetapi......
Mr. X dengan nada yang lumayan tinggi mengatakan bahwa "silahkan mba coba, tapi klo ternyata gag bisa mba jangan sekali2 kembali lagi kesini" saya tanya kenapa?? jawabnya"karena mba memakai sistem coba2"saya membayangkan satu hari ini terbuang percuma jika saya tidak langsung survey ke desa, hari masih pagi dan saya harus tinggal di hotel dengan gigit jari?? No Way !! walaupun dengan berat hati saya memasukkan persyaratan yang ada untuk Mr.X. Saya meninggalkan ruangan itu dengan perasaan dongkol dan ngebayangin Mr.X makanannya pasti jengkol, tetapi......
Saya dibantu oleh mas Indra dan jaringan 05, apakah jaringan 05 itu?? mereka adalah orang-orang mantan DepPen yang skrg sudah transit keberbagai instansi. mereka dengan sukarela menolong kami orang-orang depkominfo. dan...Yess saya diberi izin untuk mengunjungi 3 desa tanpa surat izin, tetapi.......
Karena hari sudah siang menjelang sore saya harus cari penginapan, mas Indra menyarankan untuk menginap di Widowati karena disitu hotel reputasi yang "lumayan" baik. Akhirnya saya sampai di Widowati.......
Hotel kecil yang mukin hotel paling besar di Trenggalek, hmmm...not bad walopun menurut aku sih agak bad, cling !! 45000 kamar dengan 1 doublebed dan 1 singlebed dan kamar mandi dalam. Ngngngaaapaaeeennnnn dengan 2 tempat tidur sedangkan saya hanya sendirian, tapi it's okey laaahhhh no problem, asik malah hehehehe....tetapi......
Malam kira2 pukul 12.00 saya mendengar teriakan cewek mengaduh kesakitan, lama banget cewek itu teriak2 kesakitan sampe saya gag bisa tidur, pengen keluar ngeliat ada apa, tapi saya gag berani.....lama saya gag bisa tidur sampai akhirnya saya tertidur dan ketika terbangun sekitar pukul 4 dini hari saya masih mendengar suara cewek itu, ah cuek aja.....saya kembali tidur sampai keesokan harinya....The Adventure is begin.........
trenggalek kan baratnya tulungagung put.
ReplyDeletepas ke tempat ujik kemaren aku lewat trenggalek, gag tau U lewat atau gag